Minggu, 19 Maret 2017

DAHSYATNYA AL-QUR'AN BAGI PERTUMBUHAN JANIN


Masa kehamilan biasa dibagi dalam 3 trimester. Trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua selama 15 minggu (terhitung sejak minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga selama 13 minggu (bermula sejak minggu ke-28 hingga 40). Masa-masa pada trimester kedua adalah masa di mana janin mengalami pertumbuhan terpesat dalam hal kemampuan maupun ukuran. Nah, di antara kemampuan janin yang juga turut berkembang dalam masa ini adalah pendengaran.

Dalam masa ini, pendengaran merupakan saluran komunikasi utama dan tunggal antara dunia luar dan janin. Ia dapat merasakan lingkungan sekitarnya melalui pendengaran. Atas apa yang bisa didengarnya tersebut ia pun akan memberikan reaksi. Ibu dapat merasakan reaksi tersebut dalam bentuk gerakan janin di dalam kandungan. Sehubungan dengan berkembangnya indera pendengaran janin ini, orang mulai menghubungkan janin dengan musik, guna mencerdaskan otak janin. Mereka yang muslim mulai memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an, dengan harapan bahwa kelak si anak akan menjadi penghafal (hafidz) Qur'an. Atau, setidak-tidaknya menjadi anak yang shaleh.

Tapi benarkah musik dapat cerdaskan janin anda? Pendapat ini masih simpang siur diantara para ahli, karena sebenarnya belum ada satupun penelitian yang memastikan bahwa musik yang didengarkan kepada janin mampu membuat otak si kecil lebih pintar atau menjadikannya jenius."There are no studies on the effects of stimulation before birth on intelligence, creativity, or later development," says Janet DiPietro, a developmental psychologist who studies fetal development at Johns Hopkins University in Baltimore, Maryland.

“Inteligensia merupakan hal yang kompleks,” kata David Baron, Kepala Bagian Psikiatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Temple, Amerika. Makanya, sampai sekarang, belum ada bukti bahwa musik secara langsung akan merangsang otak janin sehingga kelak bisa punya IQ tertentu. Kok begitu? “Sekitar 60–80% dari kecerdasan seseorang diturunkan secara genetik,” jelasnya.

Tapi, janin yang terbiasa mendengar musik klasik yang tenang memang cenderung jadi anak yang tenang. Ia juga gampang tidur nyenyak. Dan, tidur lelap ini ada hubungannya dengan perkembangan otak! Asal tahu saja, sel saraf di otak akan tumbuh pesat ketika janin tidur. Kalau ia tenang, tidur pun cukup. Perkembangan otak pun jadi maksimal.

Memang tidak ada salahnya untuk memainkan musik sejak si kecil di dalam kandungan. Penelitian lain menunjukkan bahwa jika seorang ibu hamil diperdengarkan dengan musik tetentu, maka janin yang ada di dalam kandungannya akan memberikan reaksi dengan gerakan selama musik tersebut diputar. Ini menunjukkan betapa senangnya janin dalam kandungan jika diperdengarkan musik. Tetapi anda juga harus tahu, bahwa ternyata tidak semua jenis musik memiliki efek yang positif. Penelitian menunjukkan bahwa jenis musik yang paling baik dipercaya untuk merangsang perkembangan otak adalah musik klasik.

Mengapa musik klasik? sampai sekarang alasannya masih menjadi perdebatan. Ada yang menilai alasannya adalah mungkin karena sifatnya yang teratur dari segi tempo dan struktur nada, sehingga mampu memberikan penggambaran tersendiri bagi otak. Gambaran yang menunjukkan bahwa dunia ini memiliki garis-garis yang saling berhubungan kendati tak terlihat. Kemampuan menarik garis-garis yang tak terlihat itulah yang membuat perbedaan kecerdasan.
    Apapun alasan logis dibalik ini, bagi ibu hamil hal yang harus dilakukan sederhana saja. Meskipun demikian anda mungkin tidak menyukai musik klasik, tetapi akan sangat berarti jika mendengarkannya untuk janin anda, supaya dia mendapatkan hal-hal terbaik bagi tumbuh kembangnya. Namun selain itu, anda juga bisa mendengarkan pendapat dari Janet DiPietro,
developmental psychologist Johns Hopkins University, "Play music because you enjoy it, not because you're trying to make your unborn baby smarter. Music can help you relax, fall asleep, or perk you up if you have the pregnancy blahs. When a woman relaxes, that's good for the fetus and that's an indirect effect of music on the fetus,You can put on some tunes, kick up your heels, or dance around and have fun"...Mainkan musik karena anda menyukainya, menikmatinya, dan menjadikan anda rileks. Bukan karena mengharapkan melahirkan bayi jenius. Musik membuat anda tenang, bahkan pengantar tidur yang menyenangkan. Terkadang menolong anda untuk jauh lebih tenang saat menghadapi perubahan hormon kehamilan. Dengan tenangnya ibu hamil, dan sedikitnya resiko stres dan tegang, maka tubuh anda merupakan rumah yang sehat dan nyaman untuk janin anda. Menari dan menggerakkan badan mengikuti alunan musik, menikmati musik yang nyaman, memberikan energi positif ke tubuh yang akan diserap oleh janin anda.

Ayat Suci Al Qur'an ataukah Musik Klasik?


Jika musik klasik - dengan segala pro dan kontranya - bisa memberi manfaat bagi tumbuh kembang janin. Apalagi Ayat-ayat Allah (kalam Ilahi). Setuju?
Tapi ini bukan soal apakah Anda setuju atau tidak. Allah SWT sendiri sudah memerintahkan bahwa jika dibacakan olehmu Al Quran maka dengarkanlah dengan sungguh-sungguh. Maka ketika janin yang di dalam kandungan dibacakan ayat-ayat suci Al Qur'an pastilah ia akan mendengarkannya dengan sungguh-sungguh pula. Janin pun tergolong dalam apa yang diuraikan dalam ayat berikut ini:

"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar dari pada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (Al-Hajj: 18)

"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (Al-Israa: 44)

Dari pada memperdengarkan musik klasik, mending melantunkan ayat-ayat Allah. Tidak bersuara merdu bukan alasan. Toh banyak rekaman yang bisa dicopy di gadget. Tinggal PLAY saja dan perdengarkan buat janin sekaligus ibu dan orang-orang yang di sekitarnya.

Sebagai seorang muslim, tentu kita harus mendidik secara islami. Anak adalah amanah yang diberikan Allah untuk kita. Orang tua mengemban tanggung jawab untuk membesarkan anak dengan cara yang islami, Insya Allah, ada keberkahan dunia-akherat untuk kita, yang ikhlas menjalankan amanah ini.
Mengajarkan anak-anak membaca Al-Quran dan memahaminya sejak usia dini adalah salah satu dari mendidik secara islami. Jangan sampai anak sudah besar tidak bisa membaca dan juga memahami Al-Quran. Tahukah anda bahwa ternyata kita sudah bisa “Mengajarkan” Al-Qur’an bahkan sejak bayi masih berada dalam kandungan? Sorang ibu hamil dan dokter pernah menunjukkan bagaimana efek ayat Al-Qur’an yang didengarkan pada janin.
Memperdengarkan ayat Al-Qur’an pada janin bayi ternyata dapat berefek menentramkan sang jabang bayi dalam kandungan, Mengapa demikian ?
Pada tahun 1839, ilmuwan Enrick William Duve menemukan bahwa mengekpos otak dengan gelombang suara rendah berpengaruh positif pada sel di dalam tubuh manusia. Ilmuwan ini menemukan bahwa memperdengarkan gelombang rendah ini membuat sel-sel otak berada dalam keadaan getaran. Setiap sel bergetar mempengaruhi perbaharuan sistem sel-sel lain disekitarnya.
Karena itu, peneliti menggunakan cara ini untuk mengobati beberapa penyakit psikologis seperti skizofrenia, kecemasan, masalah tidur dan beberapa kebiasaan buruk seperti merokok, kecanduan narkoba dan lain-lain.

Jika musik klasik menimbulkan “Mozard Effect” saja dipercaya berpengaruh dalam tumbuh kembang janin maka sebagai muslim, kita harus yakin bahwa bacaan ayat Al-Quran yang merdu ternyata memiliki gelombang alpha. Begitupun juga ternyata ini bisa berpengaruh kepada otak sang jabang bayi, ini juga menjadikan pikiran yang tenang, kesehatan dan intelejensia meningkat.
“kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan {Benih manusia} yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya ? ataukah kami yang menciptakannya?”(QS,56:57-59).

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : DAHSYATNYA AL-QUR'AN BAGI PERTUMBUHAN JANIN

0 komentar:

Posting Komentar