Sabtu, 18 Maret 2017

Kisah Mengharukan Perjalanan Bocah Penghafal Al Quran


Seorang anak bernama Ahmad Yasin, pada saat itu sedang memasuki usia yang kesembilan telah berhasil menghafal Al Qur’an. Dapat dibilang bahwa umurnya yang masih belia tapi luar biasa telah menghafal ayat-ayat suci Al Qur’an.

Pada hari Jum’at (27/3/2015) lalu, Yasin menyetorkan hafalan juz terakhirnya kepada musyrif yang disaksikan oleh puluhan hadirin dan teman seangkatan program Super Manzil. Banyak hadirin yang terharu mendengar lantunan ayat demi ayat yang keluar dari mulut Yasin, juga bagi kedua orangtuanya yang hadir saat itu tanpa sepengetahuan Yasin. Setelah selesai melafalkan hafalannya, dan mengetahui keberadaan orangtuanya, ia pun sangat terharu dan menangis terisak-isak. Suasana di tempat itupun menjadi sangat haru.

Yasin merupakan bocah yang mandiri, saat baru duduk disemester kedua kelas 1 SD ia sudah berniat menjadi hafidz. Ia berani jauh dari keluarga dan orang tua untuk menimba ilmu di Daurah Qabliyah Darut Tauhid Bandung. Kesungguhannya dalam belajar cukup membuahkan hasil, dalam tiga bulan Yasin sudah bisa baca Al Qur’an dan hafal juz 30.

data-ad-format="auto" data-ad-slot="9013354019" data-adsbygoogle-status="done" style="display: block; height: 60px;">
Kisah yang paling mengharukan adalah ketika pertengahan tahun 2013 lalu, ia mengikuti Mukhayam Al Qur’an yang digelar oleh Al Hikmah Bogor dan merupakan peserta termuda. Saat itu sedang diadakan sesi game perang-perangan. Yasin yang bertugas membawa bendera berusaha menjaga agar tidak direbut oleh ‘musuh’. Namun pada akhirnya bendera yang dipegang Yasin akhirnya terebut. Saat proses perebutan bendera, tanpa sadar Yasin tidak mengetahui bahwa lengannya telah terluka akibat terkena tiang bendera yang terbuat dari bambu.
Keadaanpun berubah menjadi panik, karena luka yang diderita Yasin cukup besar. Kemudian santri senior dan para ustadz segera menolong Yasin. Ustadz-pun menggendong Yasin dan membawanya ke Posko.

“Ustadz, jangan bilang orang tua saya, nanti mereka sedih,” pinta Yasin tanpa menangis sedikit pun.
Yasin terlihat merintih, yang membuat para ustadzah yang ada di sana yang berkaca-kaca mendengar rintihannya. Dengan menahan sakit dan darah yang memenuhi sekujur lengan, Yasin berdoa, “Ya Allah.. tolonglah aku.. aku masih ingin menghafal”
“Ya Allah… tolonglah aku… aku masih ingin menghafal…” doa tersebut terus keluar dari mulut Yasin. Membuat siapapun yang mendengarnya pasti terenyuh hatinya.
Dan akhirnya Yasin dirawat di Rumah Sakit Ciawi, dengan dijahit dengan 14 jahitan. Terlihat bahwa Allah masih sangat sayang pada Yasin, sehingga dalam usianya yang masih belia ia sudah menjadi penghafal Al-Quran.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Mengharukan Perjalanan Bocah Penghafal Al Quran

0 komentar:

Posting Komentar