Anda pasti pernah mendengar cerita bahwa hantu itu suka mengganggu dan menakut-nakuti manusia, bukan? Namun apakah Anda percaya bahwa hantu itu bisa menampakkan wujudnya dengan mudah pada manusia dan jika iya, kira-kira apa tujuannya? Mungkin banyak sekali pertanyaan yang tak jua menemukan jawaban pasti. Nah, disini kita akan menjelaskan tentang apakah hantu bisa menampakkan wujudnya pada manusia.
Bukti bahwa jin itu nyata adanya
Meski tak tampak oleh mata kita, namun ternyata jin itu ada. Bahkan
dalam firman Allah disebutkan akan penciptaannya, berikut ini :
Artinya : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr : 27)
Jin sendiri berasal dari kata Janna yang berarti segala sesuatu yang tersembunyi atau tidak terlihat oleh mata. Sedangkan setan berasal dari kata Syathona yang artinya jauh, yang dimaksud jauh disini adalah jauh dari kebaikan. Secara umum, setan memiliki arti maksiat, membangkang, penuh keburukan dna kemungkaran. Bahkan disebutkan pula dalam Al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 2544, bahwa :
Artinya : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr : 27)
Jin sendiri berasal dari kata Janna yang berarti segala sesuatu yang tersembunyi atau tidak terlihat oleh mata. Sedangkan setan berasal dari kata Syathona yang artinya jauh, yang dimaksud jauh disini adalah jauh dari kebaikan. Secara umum, setan memiliki arti maksiat, membangkang, penuh keburukan dna kemungkaran. Bahkan disebutkan pula dalam Al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 2544, bahwa :
Dan segala sesuatu yang sewenang-wenang, membangkang baik dari golongan
jin, manusia maupun binatang disebut setan. (Al Mausu’ah al Fiqhiyah juz
II hal 2544)
Pendapat lain diutarakan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa : setan adalah manusia atau jin yang membangkang sedangkan seluruh jin adalah anak-anak iblis. (majmu’ al Fatawa juz VII hal 15)
Pendapat lain diutarakan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa : setan adalah manusia atau jin yang membangkang sedangkan seluruh jin adalah anak-anak iblis. (majmu’ al Fatawa juz VII hal 15)
Lalu dari mana asal kata hantu?
Mungkin Anda bingung, darimana asal kata hantu? Ternyata kata hantu
biasa dipakai dalam bahasa Indonesia untuk menyebutkan sesuatu yang
menakutkan, jahat, tersembunyi/ghaib dan lainnya. Jadi hantu bisa
dikatakan termasuk kategori setan dari golongan jin. Sedangkan untuk
sebutan hantu pocong, kuntilanak,
tuyul, genderuwo, dan lainnya itu
merupakan perpaduan dari mitos dan budaya setempat.
Pernah ada kisah penampakan setan yang datang untuk mencuri sebagaimana dialami oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Dikisahkan beliau tengah mendapat tugas untuk menjaga zakat ramadhan. Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan, lalu ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Sang pencuri langsung memelas dan minta dilepaskan dengan berbagai alasan. Lalu dilepaskanlah pencuri tersebut. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Mendengar cerita Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan:
“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”
Di pagi harinya, kejadian ini dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. kemudian beliau bersabda: “Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta.” (HR. Bukhari 2311)
Ternyata pencuri yang ditangkap oleh Abu Hurairah tersebut adalah salah satu jelmaan jin.
Apakah Jin dan setan bisa menampakkan wujudnya?
Apakah Anda percaya ketika ada yang bercerita sudah pernah ditemui
hantu/setan di suatu tempat? Percaya atau tidak, pastinya kita pasti
berharap agar tidak sampai ditemui hantu/setan yang menakutkan.
Kira-kira benarkah setan bisa menampakkan wujudnya pada manusia?
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al A’raf : 27)
Ternyata jin bisa melihat kita, namun kita tidak bisa melihatnya. Tapi bukan berarti semua manusia tidak bisa melihatnya, karena ada ternyata penampakan mereka juga bisa dilihat manusia jika Allah SWT memang berkenan memperlihatkan pada mereka dengan menyingkap jasad-jasadnya.
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al A’raf : 27)
Ternyata jin bisa melihat kita, namun kita tidak bisa melihatnya. Tapi bukan berarti semua manusia tidak bisa melihatnya, karena ada ternyata penampakan mereka juga bisa dilihat manusia jika Allah SWT memang berkenan memperlihatkan pada mereka dengan menyingkap jasad-jasadnya.
Tapi bagaimana dengan jin yang mengubah bentuk rupanya
Ternyata penampakan jin/setan juga bisa terlihat oleh manusia ketika mereka mengubah bentuk rupanya. Mengenai hal ini, terdapat sebuah kisah yang diriwayatkan dalam hadits, berikut ini :Pernah ada kisah penampakan setan yang datang untuk mencuri sebagaimana dialami oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Dikisahkan beliau tengah mendapat tugas untuk menjaga zakat ramadhan. Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan, lalu ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Sang pencuri langsung memelas dan minta dilepaskan dengan berbagai alasan. Lalu dilepaskanlah pencuri tersebut. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Mendengar cerita Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan:
“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”
Di pagi harinya, kejadian ini dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. kemudian beliau bersabda: “Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta.” (HR. Bukhari 2311)
Ternyata pencuri yang ditangkap oleh Abu Hurairah tersebut adalah salah satu jelmaan jin.
0 komentar:
Posting Komentar