Ini adalah kisah
nyata seseorang yang selalu mendapat keberuntungan dari manfaat
menjalankan sholat Dhuha. Sholat Dhuha merupakan amalan sholat sunnah
yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang ingin agar hajatnya terkabul
atau ingin keluar dari kesusahan dan selalu mendapatkan keberuntungan
dari Allah SWT. Keajaiban sholat dhuha, manfaat sholat dhuha, khasiat
sholat dhuha memang benar-benar terbukti. Simak kisah selengkapnya
berikut ini.
Kisah ini
diceritakan oleh seseorang bernama Muhamad Ihsan. Salah satu dari 7
sunnah harian Rasulullah SAW adalah shalat Dhuha. Dan inilah amalan yang
saya lakukan semenjak saya masuk SMK (SMA). Berawal dari nasehat ibu
yang mengatakan “san … mulai sekarang, rajinin shalat-shalat sunnah
seperti dhuha, tahajud, hajat, istikharah, dll … kalo dari sekarang
ihsan sudah males gimana nanti kalo sudah punya istri dan anak”.
Berangkat dari
nasehat ibu, saya mulai melakukannya dari kelas 1 SMK. Setiap jam
istirahat yang kebetulan sudah masuk waktu dhuha, saya shalat di
mushalla sekolah, kadang makan dulu dikantin baru shalat, kadang
sebaliknya.
Karena tidak enak
kalo shalat sendirian akhirnya saya mulai ngajak beberapa temen kelas
untuk shalat dhuha, Alhamdulillah pada nolak. Akhirnya ada juga satu dua
orang yang ikut. Karena kita semua masih dalam tahap belajar rutinin
shalat dhuha, tidak jarang juga kami keasyikan jajan dan ngobrol
akhirnya waktu istirahatnya selesai yang mengakibatkan kita tidak
dhuhaan pada hari itu.
Dan alhamdulilah
mulai banyak temen yang shalat dhuha, tidak dari temen kelas, namun ada
juga dari kelas lain. Apalagi kalo lagi ada ujian mata pelajaran
tertentu, wudhu pun sampai ngantri. Ketika saya kelas 3 semester dua,
saya mendapat info bahwa ada beasiswa dari Yayasan Beasiswa Jakarta.
Saya mengajukan bersama ketiga temen kelas saya, Alhamdulillah semua
dokumen dan syarat yang diperlukan dapat saya dan teman-teman penuhi.
Pengumuman pun
tiba, tanpa disangka-sangka kami berempat menerima beasiswa tersebut,
padahal kami mendapat kabar bahwa di kelas lain yang mengajukan beberapa
orang namun hanya 1-2 orang yang dapat. Dan uang tunai senilai Rp
1.200.000,- kami terima per siswa. Dan inilah awal dari keberkahan
shalat dhuha yang saya dapatkan. Alm. Ayah menginginkan saya untuk
melanjutkan studi kejenjang perkuliahan, dan akhirnya setelah proses
panjang, akhirnya saya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan
Asuransi Syariah.
Belum genap sebulan
saya kuliah, Ayah saya wafat. Alhamdulillah impiannya sudah tercapai
yaitu melihat saya bisa kuliah. Dan semenjak Ayah wafat, ibulah yang
membiayai kuliah saya dari hasil berdagang nasi uduk setiap pagi didepan
rumah.
Allah selalu punya
rahasia yang sangat teristimewa bagi setiap hamba-Nya. Semingggu setelah
Alm. Ayah wafat saya mendapatkan Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM) dari
universitas senilai Rp 5.000.000,-. Inilah “reward” pertama saya di
kampus dari Allah karena Shalat Dhuha.
Beberapa atm dan
buku rekening beasiswa yang saya dapatkan tak berhenti disitu,
Alhamdulillah hampir setiap semester saya
mendapatkan
beasiswa dari DIPA, BAZIS, Yayasan Beasiswa Jakarta,
dll. Kalau ditanya sudah berapa kali saya mendapat beasiswa, saya lupa
karena saking bayaknya, tapi saya juga pernah ditolak sama Yayasan
Beasiswa Jakarta ketika saya mengajukan di semester 5, namun ketika
semester 7 akhirnya dapat. Ada saja jalan dari-Nya sehingga saya bisa
mendapatkan beasiswa tersebut.
Baginda Rasulullah
SAW bersabda; “pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan
seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk
setiap sendinya”. Lalu para sahabat bertanya; “Ya Rasulullah saw siapa
yang sanggup melakukannya?”. Rasulullah saw menjelaskan “membersihkan
kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan segala sesuatu (yang dapat
merugikan orang lain) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka
shalat dhuha dua rakaat , dapat menggantinya”. (HR. Ahmad bin Hambal dan
Abu Daud).
Penjelasan tentang
hadits ini subhanallah ternyata memang benar adanya. Alhamdulillah
setelah melakukan shalat dhuha badan terasa segar, seperti orang yang
sering melakukan olahraga pagi setiap harinya. Karena saya termasuk
orang yang jarang melakukan olahraga pagi dikarenakan setiap paginya
saya harus membantu ibu berdagang nasi uduk didepan rumah, jadi sebelum
saya beraktifitas keluar rumah saya shalat dhuha minimal 2 rakaat jika
sedang terburu-buru, dan 8-12 rakaat jika sempat.
Jadi bagi
orang-orang yang tidak sempat melakukan olahraga pagi, cukup shalat
dhuha 2-12 rakaat setiap harinya. Dan saya juga pernah bertanya kepada
seorang ulama sepuh yang mempunyai yayasan di desa tersebut ketika saya
KKN (Kuliah Kerja Nyata) didesa Cibitung, Bogor bulan Juni-Juli lalu.
“Pa … amalan apa
yang membuat bapak walaupun sudah sepuh begini tapi pendengaran dan
penglihatannya masih sangat bagus, bahkan bapak masih kuat mencangkul di
sawah setiap hari ?”. Bapak ini menjawab “rajinin shalat malam dan
dhuha”. Lain lagi seorang nenek yang saya jumpai juga masih di desa
tersebut, dan nenek ini pun pendengaran, penglihatannya bahkan
ingatannya juga masih sangat bagus ketika menceritakan kisah hidupnya
sampai beliau bisa tinggal di desa tersebut.
“Nek … umur nenek
berapa nek? Kok nenek masih inget semuanya (kisah hidup) dah?” nenek ini
menjawab, “umur nenek sudah ratusan … sejak nenek masih muda nenek
sering puasa sunnah (senin kamis) dan shalat dhuha.”
Dalam hadits qudsi,
Rasulullah saw bersabda, Allah SWT berfirman “wahai anak Adam, jangan
sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat di pagi hari,
yaitu shalat dhuha, niscaya nanti akan kucukupi kebutuhanmu hingga sore
harinya.” (HR. Al-Hakim dan At-Tabrani).
Dan cerita
bagaimana saya mendapatkan beasiswa sejak saya kelas 3 SMK sampai
sekarang insyaAllah sudah bisa menjawab hadits ini. Dan ternyata shalat
dhuha membawa pengaruh positif terhadap penurunan stress. Apabila shalat
dhuha dilaksanakan dengan ikhlas, dapat memperbaiki emotional positif,
yang dari sisi medis jika kita jalankan secara terus menerus, tepat
gerakannya, khusyu, dan ikhlas dapat memelihara immunitas tubuh yang
baik dapat membuat individu terhindar dari infeksi, resiko terkena
berbagai penyakit.
“Bagi yang sudah
shalat dhuha namun belum mendapatkan “reward” dari Allah, sabar dulu …
Allah aja sabar nunggu kita shalat dhuha. Kalo Anda memperhatikan saya
mulai shalat dhuha dari kelas 1 SMK, Alhamdulillah berbagai macam
“reward” baru saya dapatkan ketika saya kelas 3 SMK, berarti butuh 2
tahun.
Yuk shalat dhuha dan rasakan “taste” nya yang menakjubkan” kata Muhamad Ihsan seperti dikutip Serunik.com.
Semoga kisah nyata
keajaiban sholat Dhuha dari Muhamad Ihsan diatas bermanfaat untuk Anda
yang ingin sukses dalam hidup ini. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar