Tata cara mandi wajib untuk muslim sebenarnya sudah sangat umum dan
mudah dipelajari. Namun ternyata setelah ditelusur tidak semua muslim
itu mengetahui tatacara mandi wajib yang benar menurut syariat Islam.
Bisa jadi karena mereka malu untuk bertanya, dan hanya mengira-ngira,
atau hanya mengerti sepotong-potong, dan enggan menambah pengetahuan
itu, atau sama sekali tidak peduli. Hingga seringkali menimbulkan
pertanyaan, sudah benarkah mandi wajibmu?
Alasan
untuk mandi wajib bagi seorang muslim ada beberapa hal yakni setelah
selesai Haid, seusai berjima’, sehabis bersalin, mimpi basah, setelah
nifas atau menjadi mualaf. Ketidak tahuan, atau bahkan ketidak pedulian
muslim mengenai perkara mandi menyebabkan ibadah lainnya menjadi tidak
syah atau kurang afdhol. Memang seharusnya sejak sekarang muslim tidak
sekedar mencukupkan dengan perkara-perkara yang sifatnya mubah, namun
sudah mulai memahami sunah yang dicontohkan Rasulullah.
Sudah
benarkah mandi wajibmu? Karena mandi wajib ini memang tataacaranya
berbeda dengan mandi biasa, namun tata caranya sama antara laki-laki dan
perempuan, yang dikhususkan adalah jika rambut wanita digelung atau
dikepang, apakah wajib diurai? Karena setiap wanita mempunyai kondisi
tertentu tentang rambutnya,
jika panjang, digelung dan kesulitan
mengurainya karena alasan kondisional (waktu, cuaca, ketersediaan air
atau hal darurat lainnya), maka Rasulullah menjawab.
“Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air
tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga
kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330).
Dan menurut Aisyah ra, cara mandi junub bila di ringkas sebagai berikut:
1. Niat dalam hati
2. Mencuci tangan sebanyak tiga kali
3. Membersihkan
kemaluan dan kotoran dengan tangan kiri, setelah itu tangan dibersihkan
kembali dengan cara menggosokkan ketanah atau lantai. Untuk masa kini
bisa dengan sabun.
4. Berwudhu seperti biasanya
5. Menyiram
air keatas kepala sebanyak 3 kali Dan menggosok-gosokan tangan atau
menyela-nyela rambut sampai ke kulit kepala (tidak wajib untuk yang
digelung rambutnya)
6. Mengguyur air keseluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan
Bagaimanakah jika disuatu daerah yang memang sedang kesulitan air atau
memang jauh dari air sedang kita harus mandi wajib karena ada suatu hal,
apakah harus mencari air sampai ketemu atau bagaimana? Rasulullah
menjelaskan untuk melakukan tayamum seperti tata cara tayamum biasanya,
bukan mengguyurkan/ menempelkan debu atau pasir keseluruh badan, cukup
dua tangan dan muka. Islam tak memberatkan umatnya dalam keadaan
darurat, maka cobalah cek diri kita, sudahkah benar mandi wajibmu?
0 komentar:
Posting Komentar