Pada saat apakah Anda memutuskan untuk tidur, lelah, mengantuk atau
memang ingin tidur saja? Tahukah Anda, tidur dalam islam bisa bernilai
pahala asalkan dikerjakan pada waktu-waktu yang memang dianjurkan. Tidak
hanya itu saja, pemilihan waktu tidur yang tepat juga dapat
mendatangkan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebaliknya, tidur pada waktu
yang dilarang dapat mendatangkan keburukan pada pelakunya. Nah, agar
tidur yang kita lakukan bernilai pahala, sebaiknya mulai kita kenali
waktu-waktu tidur yang dianjurkan dan yang seharusnya dihindari dalam
islam, yakni :
1. Tidur di pertengahan siang atau Qailulah
Tidur pada pertengahan siang atau qailulah termasuk tidur yang
dianjurkan. Tidur disini tidak harus tidur secara sunguh-sungguh, tapi
bisa saja beristirahat untuk memejamkan mata sejenak dari penatnya
rutinitas harian. Tidur ini bisa dilakukan 20-30 menit sebelum dzuhur
atau sesudahnya. Manfaat tidur pada waktu ini sangat banyak, diantaranya
meredakan stress, meningkatkan daya ingat, mencegah penyakit jantung
dan meningkatkan produktivitas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda,
“Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang. (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1637: isnadnya shahih)
“Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang. (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1637: isnadnya shahih)
2. Tidur Sebelum Shalat Isya’
Tidur sebelum shalat isya’juga termasuk yang dibenci oleh Rasulullah, karena itu sebaiknya kita tidak melakukannya.
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Jadi tidak hanya dilarang tidur sebelum shalat isya’, tapi kita juga dilarang ngobrol setelah shalat isya. Artinya, setelah selesai shalat isya’kita dipersilahkan untuk tidur agar bisa kembali terbangun untuk shalat malam.
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Jadi tidak hanya dilarang tidur sebelum shalat isya’, tapi kita juga dilarang ngobrol setelah shalat isya. Artinya, setelah selesai shalat isya’kita dipersilahkan untuk tidur agar bisa kembali terbangun untuk shalat malam.
3. Tidur setelah subuh atau Hailulah
Tidur setelah subuh memang nikmat sekali, namun hal ini sangat terlarang
karena dapat menghalangi kita dari rejeki Allah yang turun di pagi
hari.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
4. Tidur setelah asar atau Ailulah
Setelah shalat ashar, kadangkala kita tergoda untuk tidur, padahal waktu
tidur ini sangat tidak dianjurkan, karena memicu gelisan, pusing,
bingung dan sesak.
Setelah mengetahui waktu-waktu tidur yang dianjurkan dan sebaiknya tidak dilakukan diatas, pastinya kita bisa lebih bijak lagi dalam memilih waktu yang tepat untuk tidur. Semoga bermanfaat!
Setelah mengetahui waktu-waktu tidur yang dianjurkan dan sebaiknya tidak dilakukan diatas, pastinya kita bisa lebih bijak lagi dalam memilih waktu yang tepat untuk tidur. Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar